sumber rezeki atau MAUT?

telefon kulekapkan ke telinga, tiada yang menyahut. si operator manis bersuara nombor yang anda dail...

risau...ya memang aku risau. galau hati memang galau. apa yang jadi? aku di sini tak bisa meneka di sana.

doa...ya cuma doa aku bisa pohon dari Illahi. biarlah semuanya selamat...InsyaAllah. kalau boleh mau saja aku tamatkan di sini. agar aku dapat berpeluk bersama dengan kesusahan yang kalian hadapi.

aku di sini usah kalian risau. duitku penuh tanggung penghidupan di sini. usah kirim lagi. simpan untuk kalian saja. itu selalu aku pesan...

tapi, kalian memang melampau! kalian membiarkan aku senang lenang di sini tapi kalian menderita di sana...

selamat... ya selamatkah kalian di sana? embun masih basah tutup lalang, kabus masih tebal selimut alam, telefon aku deringkan lagi...kali ini terjawab.

ada apa semalam? aku dering tiadanya jawapan?
ohh...semalam bot hampir karam...cepat-cepat kau meningkah, 'TAK PERLU RISAU, SUDAH AKU BAIKI. SINI SELAMAT SAJA'.

tertelan nafas kasar. aku gamam. kumpul kekuatan. arrggghh!
benda penting begini aku selalu dipinggirkan! nyawa!!!

ayahanda, sikit saja lagi. 2 tahun...beri aku tempoh 2 tahun...aku janji! aku belikan kau bot baru. tunggu aku 2 tahun lagi. bot kuhias indah untuk kau berbulan madu dengan bonda. tak usahlah tangkap ikan lagi. kudratmu tak izinkan walau semangat kau masih marak.

dengar saja hujahku ini. usah bidas! aku sudah matang untuk semua. degil aku sebab sayang. bukan marah. macam mana sumber rezeki boleh bawa maut? tak usah jawab. yang penting kau selamat. itu sudah cukup untuk ketenangan aku di sini.